Berburu
Vaksin
Selamat
malam Sobat Lage,
Seperti
kita ketahui, pandemi belum beranjak dari bumi tercinta. Berbagai macam usaha
dilakukan pemerintah demi memberantas miss corona. Mulai dari PSBB, melakukan 3M,
5M, pemberian vaksin gratis, selalu menjaga prokes hingga sekarang PPKM level
4. Makhluk super mikro ini mampu meluluhlantakkan semua aspek kehidupan.
Boleh
ya, saya cerita sekelumit vaksin tepatnya berburu vaksin usia 12 – 17 tahun demi
ananda tercintah bisa mengikuti PTMT.
Waktu
itu sekitar Agustus 2021. Kuota untuk usia itu cukup sulit didapat. Ketika ada
info kami segera berangkat. Ibu bidan menginformasikan ada vaksin di Mall
Resinda pukul 11.00 – 15.00 wib. Saya pikir
masih ada waktu. Cuss 07.30 wib kami
berangkat. Asyik kita ke mall kata anak saya. Sebenarnya was-was menyelinap di kalbu. Kuota vaksin
untuk 200 orang. Kira-kira kebagian enggak ya ?
Alhamdulillah,
kami sampai di TKP setelah 45 menit perjalanan. Setelah bertemu satpam, kami
segera masuk parkiran. Dasar emak pingin cepat dapat antrian, begitu palang pintu
terbuka, kami langsung masuk tanpa mengambil kartu parkir. Oh, my God. Parkiran
hampir penuh. Nyempillah kami. Sampai di pintu masuk, satpam mengumumkan nomor
antrian sudah habis. Ternyata mereka mengantri sejak pukul 07.00 wib. Pasti
anda tahu dong perasaan saya. Pil pahit pun saya telan. Harus sabar. Allah
sedang menguji. Belum rejeki. Mau nge-mall juga nggak bisa karena ananda belum
divaksin. Alamaaak. Yo wis go home saja.
Dua
hari kemudian ada info lagi vaksinasi usia 12 – 17 tahun di Puskesmas. Alhamdulillah
dekat. Pukul 06.30 wib saya ikut mengantri demi mendapat nomor antrian. Setelah
menunggu 1 jam, formulir dibagikan petugas. Petugas tidak memberikan formulir
itu karena anak saya belum ada di lokasi. Hadeuh ternyata ananda belum
bersiap hingga akhirnya kesiangan dating ke Puskesmas dan … gagal maning.
Formulir habis. Kami pun pulang dengan muka masam.
Rejeki
tak kemana. Alhamdulillah, siang harinya ada informasi bahwa vaksin sisa 4
orang. Segera saya mengantar ananda vaksin
ke-1. Alhamdulillah, puji bagi Allah.
Rejekinya di sini. Memang kalau belum rejeki dikejar sampai ujung dunia pun tak
akan bisa. Semua sudah diatur oleh-Nya. Sebulan kemudian vaksinasi diadakan di sekolah saya mengingat masih banyak siswa belum divaksin.
sscu
Alhamdulillah akhirnya ananda bisa vaksin.
BalasHapusSemangat sehat Bu
Alhamdulillah, terima kasih Bu
Hapusalhamdulillah, akhirnya ada jalan.
BalasHapussebenar lagi bisa ngemall bareng ananda
sehat selalu
Aamiin, terima kasih pak Indra
HapusAlhamdulillaaah dapat juga ya..
BalasHapusDi satu sisi, orgtua murid daerah saya malah menolak vaksin, padahal kemudahan sudah disediakan tp gak dihiaraukan
Perlu edukasi lagi untuk orang tua murid
BalasHapusTempat saya sama mengantri dari pagi terutama dari umum. Kalau dari pendidikan sudah ada jadwal tersendiri biasanya.Tapi sekarang kesempatannya lebih mudah untuk divaksin.
BalasHapusYa Bun. Setelah kesulitan itu lalu terjadwal di beberapa tempat jadi semakin mudah. Terima kasih sudah berkunjung.
BalasHapus