Pengantar
Setelah mendapat ijin dari si empunya tulisan, akhirnya buah kelihaian otak-tangan seorang Bang Indra Keren, terhidangkan di blog komunitas ini. Sebuah rekaman peristiwa yang disajikan secara apik, mengalir layak riak air menuruni perbukitan nan curam. "Enak, renyah itu yang terasa, tau-taunya sudah diujung tulisan", itu kesan yang saya nikmati.
Kesan lainnya juga tertulis di kolom komentar. Pak D, orang tua yang layak diteladani ilmunya, berujar tulisan begini: "Tidak ada yang menjadi guru, tidak ada pula yang jadi murid. Semua anggota menuangkan ilmunya bergantian." Bagi saya, Pak D berhasil membuat rangkaian intisari yang tepat seperti juga harapan komunitas Lagerunal, khususnya dalam kegiatan #selasaberbagi. Kesan lainnya tak kalah menariknya, E. Hasanah bertutur: "Pak Indra keren selalu kerreeennnn...Dari obrolan santai di WA ternyata bisa dibuat tulisan bernuansa santai penuh makna dengan disajikan tentu sesuai tujuan memberi wawasan kepada sesama". Yupz, inilah yang saya sebuat "kretaif-nya" seorang penulis: "hanya butuh percikan/pantikan, maka arus tulisan mengalir deras".
Sebagai penutup, saya memberikan apresiasi kepada Bang Indra atas rekaman kegiatan komunitas ini. Semoga Lagerunal tetap stabil-ajeg untuk tetap menjadi wahana cakrawala belajar bersama terkait tulis-menulis dan blog-ngeblog (siap-siap dilurusin Pak D...hehehehehe).
Demikian
Sucipto Ardi
Kord. #selasaberbagi
Mari simak tulisan Bang Indra Kereenn berikut ini.
Selasa Berbagi dimulai Kembali
Setelah beberapa hari berlalu, beberapa minggu terlewati, serta bulan hampir berganti, akhirnya selasa berbagi Lagerunal bergulir kembali. Obrolan ringan yang sarat akan ilmu baru yang didapat dari para pakar, benar-benar menjadi vitamin literasi bagi para anggotanya.
Si empunya program (Bang Cipto) menggerakkan kembali kegiatan selasa berbagi lagerunal yang sempat berhenti. Berhenti karena kesibukan anggota yang memang kebanyakan adalah seorang pendidik. PAS, E-Raport, PPDB dan kegiatan yang berhubungan dengan sekolah. Jadi semua kegiatan vakum sesaat.
Apa yang diobrolin di selasa berbagi lagerunal semalam? Bang Cipto melempar umpan yang berhasil direspon oleh beberapa sobat Lage. "Kita tahu jika untuk memulai menulis itu selalu berbeda-beda ceritanya, juga kapan waktu menulis (pagi, malam, dll). Menurut sobat Lage, adakah persamaan atau hal yang khas. Kapan waktu yang tepat kita menulis, agar tulisan mengalir bagai air disungai pegunungan...beriak, jernih, dan sejuk?. Barangkali, dimalam ini ada yang mau berbgai diwakti sepi dan santai ini". Begitu kira-kira ucapan Bang Cipto di grup semalam.
Umpan tersebut bagaikan air dikala kemarau. Banyak sobat lage yang memberikan sudut pandangnya terhadap umpan yang dilempar Bang Cipto. "Kalau saya, di waktu malam, saat anak-anak terlelap, Pak" Tulis Pak Supadilah seraya tersenyum dengan emoticon yang dipilihnya. 😊
Berbeda dengan Pak Supadilah, Ibu Rita memiliki kebiasaan menulis yang tidak membatasi waktu, jika lg mood dan punya ide langsung nulis. Siapa yang menulis seperti kebiasaan Ibu Rita? ngacung yaaaa... ✋
Lain lagi dengan Ibu Dilla, menurut beliau kalau ditanya waktu yang tepat agar mengalir, jawabannya bisa beragam. Segera saat ide menulis muncul. Tak peduli pagi, siang, malam. Sedang mengantri di bank atau mengantri kamar mandi, ketika kita menulis dengan ide yang masih hangat, biasanya tulisan akan terasa lebih mengalir. Selain itu beliau menambahkan agar tulisan bisa mengalir saat dituliskan, bisa tergantung kebiasaan. Ada yang lebih senang menulis malam atau subuh saat suasana masih tenang. Ada juga yang terbiasa menulis di jeda jeda istirahat kerja. Kalau beliau sendiri biasanya malam, saat suasana tenang, anak pun sudah terlelap.
Ibu Sriyamini dari Bandung memiliki sudut pandang yang berbeda. Beliau sampai menuliskan 4 cara agar bisa menulis dengan cair. Kalau ada ide dikumpulkan dulu di catat di buku khusus/di hp. Setelah yakin ide-ide terkumpulkan bisa menjadi satu judul dengan diperkirakan bisa menulis di antara 5 - 10 lembar atau lebih. Mencari waktu senggang yaitu pada waktu malam hari pukul 20.00 - 24.00 atau subuh pukul 03.00 - 06.00 pagi. Dengan adanya waktu santai tidak ada beban dg pekerjaan rutinutas kita. Pasti tulisan kita bisa selesai.
"Aku malas dengan kemalasanku, Aku terlalu malas mengumpulkan ide tulisanku menjadi halaman yang tersusun indah dan enak dibaca, apa bedanya aku yg dulu dengan yang sekarang, dulu nian Aku menulis dilembaran lebaran putih, dibiarkan berserakan diatas meja kemudian hilang tersapu oleh emak kerna dianggap sampah, sekarangpun sama, Aku menulis di ruang chatt yang setiap saat bisa tersapu bersih kerna memori penuh, Aku terlalu malas mengupulkan tulisan ku di ruang khusus" Ibu Yusni menuliskan sesuatu yang berbeda daripada umumnya orang menulis. Berawal dari kata malas saja Ibu Yusni bisa menulis satu paragraf yang memiliki banyak pesan di dalamnya.
Kangen juga jika dirunut-runut tentang kegiatan dalam grup Lagerunal. Tidak ada yang menjadi guru, tidak ada pula yang jadi murid. Semua anggota menuangkan ilmunya bergantian dan saling tukar pikiran untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan dalam dunia penulisan di blog.
Ayooo kumpulkan semangat kembali untuk berpartisipasi dalam kegiatan menulis di Lagerunal. Sssttttt..... hilangkan kata tapi, maka tidak ada alasan dalam menulis!
Ayo Terus Menulis
Salam Kenal
Salam Literasi
Salam Indrakeren
See You
Tulisan saya mampir di blog Lage... Respect
BalasHapus