- Home
- Info Lagerunal
- _Program Kegiatan
- __Senin Blogwalking
- __Selasa Berbagi
- __Kamis Menulis
- __Daftar Pemenang Kamis Menulis
- __Sabtu Blogging
- __Pantun Bale
- __April Challenge
- _Data Anggota
- _Sejarah Lagerunal
- _Profil Lagerunal
- _Mari Bergabung
- Karya Buku
- _Tim Pengurus
- Profil Anggota
- _Mengirim Profil Anggota
- Tulisan Sobat Lage
- _Cara Menulis di Blog Lagerunal
Terima kasih sudah pilih 1 tema dan memberikan tanggapan/solusi /panndangannya
BalasHapusMPLS sangat memberi manfaat buat siswa/i baru. Mereka mendapat bekal untuk saling berbagi sesama peserta dan dengan lingkungan sekolah barunya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusPonpes Al Zaitun perlu ditangani serius oleh pemerintah agar segera terbukti apakah benar itu airan yang menyesatkan
BalasHapus3. PPDB dengan sistem zonasi
BalasHapusHal ini menjadi masalah bagi murid untuk memilih sekolah favorit, terkendala zonasi atau jarak jauh membuat tidak bisa berharap lebih. Sekarang jalur prestasi saja tetap yang dipilih adalah yang terdekat dari sekolah tujuan. Nilai bukanlah menjadi sakral karena lagi lagi jarak lah yang diutamakan, maka banyak wali murid yang bingung dengan peraturan ini. Bagi mereka tidaklah adil ingin sekolah di tempat yang diharapkan pupus hanya karena zonasi
sy pilih no 5 pro kontra wisuda anak sekolah.Selalu ada positif dan negstifnya.Positifnya anak jafi semangat belajsr,negatifnya dibiaya yg terlalu mahal.
BalasHapusSetuju Bu Endang. Saya sendiri Lebih memilih wisuda itu baiknya hanya ditingkat diploma Dan strata 1,2,3.
HapusUntuk TK sampai SMP sebaiknya kelulusan seperti biasa tanpa ada prosesi wisuda.
Mohon izin menanggapi ibu Juwita. Sebenernya manfaat nya lebih besar dari ketidakbermanfaatannya. mengenai biaya bisa diminimalisir atau bahkan bisa tanpa biaya sepeserpun, apalagi nengan pembelajaran kurikulum merdeka. peserta didik banyak diberikan waktu lebih lama untuk berkreatifitas.
HapusSejak awal saya tidak terkejut dengan berbagai macam kejadian di pesantren Al Zaitun. Mengenai Pondok pesantren terbesar di Asia, mengenai Imam Karto Suwiryo, mengenai para pejabat pemerintah yang senang sekali singah di Aal zaitun sampai masalah Negara Islam Indonesia yang dikaitkan dengan pesantren Al Zaitun. Semuanya bagi saya buka cerita baru.
BalasHapusNamun ada yan membuat saya terkejut luar biasa yaitu sebuah nyanyian yang sangat asing ditelinga saya. Itulah yang anaeh dan pernyataan Syeh Panji gumilang yang menyatakan bahwa indonesia ini tanah yang suci. Tidak perlu lagi ke Mekah al Mukarromah bila ingin naik haji. Dan baru tadi sore saya melihat tik tok panji gumilang berdebat dengan Andy Noya. Panji gumulang menyangkal semua yang sudah beredar di tik tok.
Entah benat atau salah pendapat panji Gumilang nanti akan ada uji materi yang dilakukan oleh pejabat terkait. Namun saat ini masyarakat harus ditenangkan sehingga dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman.
yes--jangan sampai kita terpancing berbuat anarkis dan main hakim sendiri. Apalagi sampai bakar bakaran seperti reformasi 98--- bisa tak ada PEMILU TAR 2024
HapusSaya pilih no 3. PPDB dengan sistem zonasi
BalasHapusSekolah tempat saya mengajar di kecamatan Sepatan Timur tepatnya di desa Lebak Wangi, tidak mempunyai SMP.Negeri sehingga anak anak yang sudah lulus sekolah dasar tidak bisa melanjutkan ke SMP Negeri karena terhalang sistem Zonasi,dari tahun ketahun kami sebagai guru kelas 6 ikut merasakan kesedihan mereka,kami sudah berkordinasi dengan kepala desa setempat bahkan Bapak Camatpun sudah sering kami ajak berunding agar segera menemukan solusi ,tapi sampai sekarang belum juga terwujud,apa yang harus kami lakukan ??
zonasi bikin cara masuk sekolah kadang jadi ruwet--tapi kl konsisten ya bagus pemerataan murid tak numpuk yang bagus di sekolah unggulan
HapusNo 5. Kembalikan wisuda pada esensinya. Wisuda untuk TK s.d. SMA sebagai apresiasi, pembelajaran akan acara formal, dan dikomunikasikan dengan baik dengan orang tua murid mungkin bisa dijadikan pertimbangan.
BalasHapusMungkin kemasannya pelulusan tak harus wisuda tapi acara santai namun manfaat dan berkesan serta murah
HapusIjin saya pilih tema idul Fitri dan idul Adha yang tidak sama perayaannya.
BalasHapusKemarin ketika idul Fitri anak-anak kami yang dari perantauan pulang kampung niatnya mau lebaran ramai bersama keluarga besar di Sumbawa NTB.
Namun sayang ternyata kami dikampung juga tidak dapat Lebaran berbarengan karena masing-masing anak sudah punya pendapat dan dalil sendiri tentang perayaan idul Fitri dan idul Adha,sebagai orang tua,kami legowo menerima dengan Ridho perbedaan ini.
Ortu yang baik ya macam ibu--biarkan anak memilih islam yang diyakini asalkan dengan ilmu
HapusPPDB makin kesini makin seru, efek disparitas kualitas pendidikan kah? Ada yang kelebihan murid, ada juga yang kekurangan. Dicoba dengan zonasi dengan asumsi semua sekolah sama. Tetap saja gak sama. Piye Jak?
BalasHapustetap ngejar sekolah unggulan -- bahkan rela masuk dari belakang
Hapusizin ikut nimbrung, kira-kira gimana ya seandainya juga ada aturan tiap sekolah itu diberikan batasan maksimal siswanya? sehingga sekolah tidak terus-terusan menambah gedung demi bisa menampung jumlah siswa sebanyak-banyaknya.
Hapus5. Wisuda di tingkat sekolah
BalasHapusDahulu istilah wisuda hanya dipakai untuk acara lulusan di perguruan tinggi. Tapi mengapa sekaran prosesi semacam itu juga menjadi jamak di lakukan mulai dari tingkat TK sampai dengan SMA. Dengan begitu banyak acara yang gegap gempita tak jarang mengundang berbagai pro kontra misalnya terkait masalah pendanaan yang bersumber dari iuran orang tua siswa. Apakah tidak lebih baik jika momentum kelulusan tersebut dirayakan secara sederhana saja cukup dengan acara berdoa atau selamatan potong tumpeng dan semacamnya. Sehingga terkesan lebih sederhana namun tidak mengurangi esensi rasa syukur atas kelulusan itu sendiri.
iya --kadang sekolah jor-joran--dan kasihan ortu dari kalangan tak mampu
HapusPonpes Al Zaytun.
BalasHapusTanggap dan cepatnya pemerintah menuntaskan masalah penyimpangan dalam agama akan menambah marwah pemerintah.
Sebaliknya, jika lama ditangani justru perlahan akan menghilangkan kepercayaan rakyat pada pemerintah.
Dan akan muncul banyak pertanyaan yang meragukan kekuasaan pemerintah.
se7--bahkan ada yang ragu sampe bilang gak bakal diapa-apakan itu mah dipelihara istana
HapusTanggalan mengenai pro kontra wisuda.
BalasHapusMenurut saya Pro dan kontra itu hal wajar, terutama dalam hal wisuda di tingkat sekolah. Mayoritas orang tua jelas merasa terbebani dengan biaya tambahan yg wajib dikeluarkan dengan adanya kegiatan wisuda, dan hal tersebut tidak bisa dipersalahkan. Begitu juga jika ada orang tua yang bersikeras jika ingin agar anaknya wisuda meski baru di jenjang sekolah. Adanya pro dan kontra juga karena mayoritas beranggapan jika fungsi wisuda dan toga jadi tidak lagi bermakna. Tetap saja pro dan kontra ini wajar dan tidak dapat di salahkan. Untungnya pemerintah dengan tegas sudah memberikan aturan mengenai wisuda di sekolah yang tidak lagi wajib. Tentu saja jika ada sekolah yang mau melakukan wisuda masih diperbolehkan meski harus dengan persetujuan seluruh wali siswa.
cerdas-- artinya kl ada kebijakan wisuda namun ada yang tak ikut tak bisa dipaksa . hanya bagi yang mau saja
HapusMPLS menarik untuk mempersiapkan siswa memasuki kegiatan sekolah. Pada siswa kelas 1 SD tahun ini akan diberlakukan kegiatan MPLS selama 10 hari yang diisi dengan berbagai kegiatan menunjang siswa untuk mengenal potensi diri, sekolah, dan lingkungan yang mendukung pembelajaran aman dan menyenangkan. Konsep calistung bukan hal yang perlu dilakukan saat proses kegiatan MPLS dilakukan.. Mari kita dukung pembelajaran pada siswa yang lebih ramah, menyenangkan, aktif, kreatif sesuai tumbunh kembang dan kodrat alamnya...
BalasHapusyes-- namun tetap kudu bikin murid enjoy dan happy
Hapus5. Pro Kontra Wisuda di Tingkat Sekolah
BalasHapusSaya menjadi team yang kontra dengan adanya wisuda di tingkat sekolah. Bukan tidak setuju penuh, mengingat setiap keberhasilan atau kelulusan sekolah menjadi wajar untuk dibanggakan atau disyukuri. Tapi menurut saya sebaiknya wisuda di tingkat sekolah cukup dengan mengadakan perpisahan atau pelepasan tanpa mengenakan toga. Karena wisuda sendiri jika merujuk di KBBI merupakan pelantikan/ penanda kelulusan yang dilakukan dengan khidmat. Jadi menjadi berlebihan jika kelulusan ditingkat sekolah dirayakan dengan wisuda lengkap dengan toga. Wisuda secara khidmat menggunakan toga biar tetap menjadi penanda kelulusan sekolah ditingkat tertinggi yaitu kuliah.
dan tahun 2023 KEMENANGAN pada yang Kontra. Pemerintah dah tak mewajibkan wisuda di tingkat sekolah
HapusLuar biasa pendapatnya --Kren semua
BalasHapusBiar Bu Ewi yang Pilih
PPDB dengan sistem zonasi...ada yang diuntungkan dan banyak yang dirugikan. Yang diuntungkan jelas yang rumahnya dekat dengan sekolahan, dan kebanyakan diantara mereka berlatang belakang kurang bagus. Sementara yang banyak dirugikan adalah siswa yang memiliki prestasi sayangnya, mereka gagal atau tidak diterima hanya karena prestasi / lomba yang diraih karena penyelenggaranya bukan dari Kemendikbud / Kemenag atau departemen dibawah naungan pemerintah langsung. Karena itu PPDB SMPN dan SMAN kembalikan seperti dulu melalui tes
BalasHapusPPDB
BalasHapuskomentar ibu apa dengan PPDB?
HapusSaya pilih no. 3 PPDB dengan sistem zonasi, karena banyak sekali permasalahan PPDB dengan sistem zonasi
BalasHapusapa solusi yang ibu tawarkan?
HapusLebih baik diadakan kembali seleksi untuk masuk sekolah negeri, sayang banyak siswa yang berprestasi tidak bisa masuk ke sekolah negeri hanya karena zonasi.
HapusTerimakasih kepada bapak Dail Ma'ruf yang telah memberikan ilmu kepada saya pemula, yang masih kesulitan dalam menulis.
BalasHapusMasalah yang saya pilih adalah PPDB dengan sistem zonasi.
Menurut pendapat saya, sistem ini memberikan banyak manfaat kepada para siswa yang hendak melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Anak anak tak perlu jauh menempuh perjalanan sekolah. Dan sekolah terdekat harus memberikan kemudahan kepada mereka. Para guru harus semangat memberikan pembelajaran yang inovatif. Tentunya tanpa membedakan mana siswa berprestasi atau belum berprestasi.
Sekilas pendapat saya bapak....
jadi ibu setuju dan minta dilanjutkan ..baik bu
HapusPonpes Al Zaytun sudah lama menjadi masalah/ polemik negeri ini bahkan dahulu di katakan bahwa Al Zaytun merupakan negara di dalam negara.
BalasHapusPerlunya negara membubarkan atau mengambil alih dan meluruskan pemahaman santri dan alumni nya
cakep buat apa ada negara dan pemerintah jika tak bisa jadi wasit
HapusPPDB dgn sisten zonasi, menurut saya sudah sangat bagus sebenarnya untuk memajukan semua sekolah secara merata, akan tetapi seharusnya pemerintah memenuhi sarana prasarana setiap sekolah dulu dengan lengkap baru bisa memberlakukan kebijakan ini. tentunya setiap orang tua ingin pendidikan terbaik untuk anaknya. Fenomena ini membuat sepi sekolah negeri di daerah saya, sehingga banyak sekolah swasta yang semakin maju karena lebih banyak peminatnya. karena memang sekolah negeri kalah bersaing dari segi sarana prasarana dan pelayanan terhadap siswanya. sehingga banyak orang tua yang ingin memasukkan anak mereka kesekolah negeri vaporit, jika tidak bisa mereka lebih memilih sekolah swasta. ini dikarenakan tidak sama dan tidak merata sarana prasarana di sekolah pinggiran. contoh kongkrit akibat zonasi banyaknya para orang tua yang memindah domisili anak mereka ke lokasi yang dekat dengan sekolah vaporit mereka.
BalasHapusOya gitu ya pak--sekolah bagus makin bagus sekolah biasa makin surut
HapusIdul Fitri dan Idul Adha yang tidak sama perayaannya.
BalasHapusSungguh di luar dugaan dan ekspektasi untuk merayakan lebaran haji tahun ini. Di kota Kalabahi semua mesjid merayakan Lebaran hari ini sesuai dengan surat keputusan PHBI Kabupaten, sedangkan untuk luar Kalabahi memilih ikut pemerintah. Tak jadi soal kapan Lebarannya, intinya tetap berkurban (Lily Idris)
waduh --disparitas guru dan sarana sekolah jadi bikin maju sekolah unggulan dan makin surut sekolah biasa
BalasHapusSaya pilih no 3. PPDB dengan Zonasi. Jujur saya pernah merasakan bagaimana kelimpungannya seorang ibu yang ingin memberikan sekolah terbaik untuk putri tercinta. Pada masa itu, mulai diterapkan zonasi. Tempat tinggal kami dengan posisi perbatasan kabupaten-kota, menyulitkan kami untuk menyekolahkan putri kami di SMPN kota, sementara SMPN kabupaten jauhnya tidak tertolong. lebih murah biaya transportasi ke SMPN negeri di kota, daripada ke SMPN kabupaten. Bukan nilaimu rendah Nak, namun, sekolah tak dekat rumah. Itu status saya di Facebook dengan uraian air mata. Saya harap PPDB zonasi mempertimbangkan lokasi-lokasi perbatasan, ada kebijakan dan kerja sama antar pemangku kebijakan di kabupaten dan kota. Agar pendidikan merata bagi semua wilayah.
BalasHapusse7 bu kl kita di kota A namun ujung -- dan dekanya ke kabupaten B --masa tetap kudu ke kota yang jauh?
BalasHapusCoba kirim surat ke mas Menteri
Ponpes Alzaitun
BalasHapusDari awal mendengar info ttg ponpes ini sudah terbersit sedikit kecurigaan seperti ada yg salah, tapi saya selaku penonton tetap husnuzhon, semakin lama info yg diterima semakin nampak ada yg benar2 salah dengan kegiatan di ponpes ini, semoga pemerintah bisa mendapatkan solusi yang terbaik untuk ponpes ini agar bisa menyelamatkan para santri kususnya dan tidak membuat masyarakat resah tentunya mat muslim.
Assalamualaikum wr.wb.
BalasHapusIzin saya mengangkat Tema Pro Kontra Wisuda di Sekolah.
Menurut saya, wisuda di Satuan Pendidikan dari tingkat PAUD, SD, sampai Satuan Pendidikan Menengah untuk ditiadakan saja, walaupun pemerintah memperbolehkan asalkan ada kolaborasi dan disetujui oleh pihak komite. Untuk Pembiayaan tidak membebani orang tua siswa.
Hal ini agar arti wisuda akan lebih bermakna dan kembali seperti dahulu, siswa di wisuda saat telah menyelesaikan pendidikan sampai dengan Universitas.
Akan terasa kebanggan sendiri saat seremonial pemindahan tali toga di kepala mahasiswa.
Terimakasih.
MPLS
BalasHapusKarena masih banyak para pendidik yang belum memahami betul apa itu MPLS sebenarnya, Apa itu MPLS, guna dan manfaat MPLS, apa saja yang diterapkan dalam MPLS, dan lainnya agar para peserta didik juga memahami jika mereka menjalani MPLS dengan sempurna.
Idul fitri dan idul adha yang tak Sama perayannya,:
BalasHapusIdul Adha dan Idul Fitri merupakan hari besar yang dirayakan oleh pemeluk agama islam di seluruh dunia.Jika Idul Fitri merupakan perayaan dari berakhirnya bulan Ramadhan, Idul Adha merupakan perayaan untuk memperingati qurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS. Saat Idul Fitri, dianjurkan untuk terlebih dahulu menyantap makanan sebelum mengikuti shalat ied. Sedangkan saat Idul Adha, kita disunnahkan untuk tidak makan hingga akhir khutbah dan kembali ke rumah.
Perbedaan dalam pelaksana hari raya di indonesia karena adanya perbedaan metode penetapan awal bulan dalam kalender Hijriah atau kalender Islam. Sehingga penentuan awal bulan Hijriah perlu dilakukan melalui beberapa metode. Baik metode rukyat atau hisab
Masya Allah . Luar biasa ...50 tanggapan. Dalam waktu tak sampai 2 jam ....membacanya sangat menarik .diskusi dan pemikiran yang merdeka , bikin saya bingung pilih 3 dari 50.......semua bagus....jadi.....siapa 3 penanggap terbaik yha .....?👍😀
BalasHapusmohon informasinya 3 penangap terbaik materilnya pak Da'il Ma'ruf
BalasHapus