Penyintas Stasiun Kereta

 

Ketika muncul tema Kamis Menulis edisi 15 September 2022 yaitu "stasiun", mengingatkan saya akan pengalaman panjang berkereta selama dua tahun, dari tahun 2015 hingga 2017. Suka duka banyak dialami. Baik ketika perjalanan penuh gelisah dari kampus menuju stasiun Tanjung Barat, maupun di stasiun, hingga di dalam kereta, KRL.

Pengalaman yang masih lekat dalam ingatan, ketika pulang sehabis UAS. Saat itu waktu menunjukkan jam 10-an malam. Bersama tiga orang teman, kami memaksakan diri pulang dengan waktu tempuh lima jam. Menuju kota Bogor dari Jakarta kami biasa naik KRL. Tetapi belum pernah menempuh perjalanan larut malam. Lalu perjalanan dilanjutkan dengan angkot sampai ke kampung kami.

Ternyata oh, ternyata, pada malam hari  di stasiun Tanjung Barat menuju Bogor penumpang berjejal. Setiap kereta yang lewat pun penuh sesak. Kadang kereta hanya berhenti sesaat dan membuka pintunya. Sedikit orang yang nekad masuk dalam jejalan tersebut.

Malam semakin larut, kereta yang lewat tak kunjung berkurang penumpangnya. Luar biasa urbanisasi Bogor Jakarta. Ribuan orang datang dan pergi antara Bogor dan Jakarta setiap harinya. Melihat penampilannya,  sepertinya mereka adalah para pekerja dan mahasiswa.

Melukiskan segala rasa ketika itu, saya tuangkan dalam puisi Patidusa berikut. 


Penyintas Stasiun Kereta
Oleh: Ambu Guru

Letih
Lelah sungguh
Berlari memburu waktu
Dengan rasa gundah gelisah.

Sementara malam kian larut
Kucoba menyibak kerumunan
Nan berjejal
Penumpang.

Kuterhenyak
Di stasiun
Gelisah kian mengusik
Akankah terangkut kereta, pulang?

Kereta yang dinanti datang
Hup, badanku terdesak
Dalam jejalan
Pengap.

Sesak
Napas tersenggal
Berdiri dalam himpitan
Hanya kepada-Nya kumohon perlindungan.

Cipanas, 15 September 2022



13 Komentar

  1. Di dempeet berjejal
    Penuh sesak
    Sampe sakrnag kreta masih begitu
    Apalagi kalo pulang kerja .haduuh ngeriii

    BalasHapus
  2. Puisi patidusa yang keren. Ambu memang jago dalam berpuusi..

    BalasHapus
  3. Puisi Patidusa Ambu sangat luar biasa, saya sampai merasa sesak juga ketika membaca puisinya. Pastinya menjadikan pengalaman yg luar biasa.

    BalasHapus
  4. Pengalaman yang tidak bisa terlupakan. Perjalanan malam.

    BalasHapus
  5. puisi yang indah Ambu. Mksh moga KA selalu di hati

    BalasHapus
  6. Menarik danninspiratif. Pengalaman yang jadi kenangan yah

    BalasHapus
  7. Naik kereta akan selalu menjadi hal yang menarik dan saya belum pernah naik KRL Ambu 😂😂🤭🤭

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama