KOMPETISI MEMBUAT KITA TERUS BERPRESTASI


                         sumber : Lagerunal.com



KOMPETISI  MEMBUAT KITA TERUS BERPRESTASI

 

            Bagi  sebagian orang kata kompetisi menjadi sesuatu hal yang menakutkan.  Mereka yang kurang percaya diri akan menolak jika diajak ikut suatu kompetisi. Apalagi jika kompetisi itu di luar yang dikuasai dan di luar passionnya.  Kalimat menolak dengan beragam alasan akan keluar dari lisannya untuk menegaskan bahwa ia tidak siap ikut dalam kompetisi yang ditawarkan.

            Saya misalnya yang tak bisa berenang. Meski dibujuk rayu dan diberikan tawaran bahwa tak perlu menang, asal mau jadi peserta saja sudah dapat hadiah. Saya akan tolak karena saya sadar gaya renang saya hanya bisa gaya batu. Namun demikian di luar hal tersebut saya mau saja ikut kompetisi dengan alasan ikut memeriahkan.  Bagaimana dengan anda?

            Sikap apa yang sebaiknya kita kembangkan dalam menghadapai kompetisi yang ada di sekitar kita?. Misal dalam event tahunan lomba 17-an?. Apakah  dengan beragam alasan yang dibuat-buat, maka tawaran dari panitia HUT RI di lingkungan RT kita tolak semua?. Atau kita ikut dengan memilih beberapa mata lomba yang ringan meskipun tak harus jadi juaranya?.

            Saran saya, pilhan kedua lebih bijak. Karena kompetisi dalam event 17-an adalah kompetisi yang sifatnya hiburan untuk kebersamaan dan happy bersama tetangga dan lingkungan. Tak akan ada rasa marah atau dendam karena tenangga sebelah rumah juara sementara saya tidak. Semua harus fan dan happy dengan perayaan HUT RI.  Lomba makan kerupuk yang hampir semuanya mau ikut, karena seru dan kadang untung-untungan. Ada kalanya kita mudah dan cepat menghabiskan lalu jadi juara, ada kalanya teman yang juara.

            Pengalaman saya kemarin di event 17-an di HUT RI ke-77 tahun 2022, dari 12 mata lomba saya ikut 3 yaitu balapan karung, masukin air ke botol berantai dan joget pasangan dengan balon. Tanpa ada beban ikut saja, Alhamdulillah balap karung tak dapat, dan yang dua lagi dapat. Lumayan nambah koleksi perabotan rumah tangga. Bak sampah dan nampan.

            Pada momen lain sebelum terjadi covid -19,  di acara raker ada hiburan perlombaan. Antara guru, TU dan karyawan/OB boleh pilih bebas. Nah saya ikut 6 mata lomba dan tim saya sengaja pilih OB dengan alasan mereka nurut dan mudah diintruksi. Hasilnya saya dapat keenamnya. Dapat minyak botolan isi 2 liter. Karena ada 2 teman bu Guru yang tidak dapat semua mata lomba, lalu meminta ke Saya, dengan senang hati saya memberikannya. Mereka seneng banget ekpresinya. Mungkin bisa cerita ke keluarganya mamah juga dapat tuh hadiah minyaknya. Hahaha..

            Pada saat kompetisi murid,  di mata pelajaran acara cepat tepat, biasa saya dalam melatih mereka selain menguasai materi dengan di drill soal dan jawaban, saya tekankan mental sportif. Bahwa juara dalam kompetisi itu bonus saja. Tujuan utamanya adalah agar kita jadi anak yang soleh dan sholeha.

            Kompetisi bagian dari proses Belajar, dalam kompetisi banyak  manfaat yang kita dapatkan antata lain :

1.     Mendapat Ilmu

2.     Mendapat Pengalaman

3.     Mendapat teman baru

4.     Mendapat Hadiah jika menang

Mental yang saya tanamkan adalah bahwa hasil tidak akan menghianati proses. Maka proses latihannya yang harus serius disiplin dan pantang menyerah. Jika latihan keras dan semangat maka saat terjadi kompetisi akan lebih siap dan lebih percaya diri.            

Tak cukup mental itu yang disampaikan pada murid. Mental sportif dimana harus siap menang dan siap kalah juga harus ditanamkan. Jangan sampai karena dalam kompetisi sebelumnya menang dan dalam kompetisi yang dilakukan kalah, maka akan kapok ikit lagi karena takut kalah lagi.

Mental juara adalah mental yang memandang menang dalam kompetisi hanyalah bonus sedangkan tujuan utamanya adalah belajar dan cari pengalaman. Ingat “eksperince is the best teacher”.  Maka jadikanlah kompetisi yang ada di kantor atau di lingkungan sebagi ajang untuk happy dan Fun besama teman-teman.

Dengan berkompetisi kita akan menjadi manusia spotrif yang siap kalah dan siap menang. Saay menang tak lupa diri lantas sombang, dan saat kalah tetap yakin bahwa dirinya akan menang pad even yang akan datang, menyadari bahwa kurang persiapan dan latihan.

Dalam menulis pun demikian, hari ini saya menulis tentang : 30 September 2022 : Nobar atau rekonsiliasi ? . Dari 30 yang komen ada yang marah bahkan ngancam. Saya santai saja tak perlu cemas, hal biasa dalam bermedsos, ada pro dan kontra. Ini Link tulisan saya :

https://www.kompasiana.com/dailyasalam2022/6336271e08a8b534c22a84f3/30-september-nobar-film-g-30-s-pki-atau-rekonsiliasi



Dail Ma'ruf Serang

Ketua yayasan Semesta Alam Madani Serang

4 Komentar

Lebih baru Lebih lama