Pada jaman sebelum pandemi covid. 19. Suasana di sekolah dari pagi sampai sore ramai. Murid-murid ada yang masuk sekolah pagi dari jam 07.00-12.00. Sedangkan yang masuk sekolah siang dari jam 12.00-17.00.
Di dalam kelas KBM berjalan dengan lancar dan tenang. Tidak ada rasa takut untuk keluar rumah. Setiap akhir pekan bagi orang tuanya santai. Suka mengajak anak-anak refresing mencari udara sejuk dan segar.
Sebelum masuk ke dalam kelas
murid-murid berbaris
Begitu juga penulis beserta keluarga suka mengajak refresing. Baik seminggu sekali, sebulan sekali. Bahkan dalam satu tahun bisa refresing 3-4 kali ke tempat jauh. Terasa nyaman dan tenang melihat kendaraan hilir mudik.
Begitu juga aparat lalu lintas hanya menjaga di setiap stopan lampu lalu lintas. Kegiatan setiap hari tenang di manapun juga. Tidak seperti saat pandemi covid. 19 sejak bulan Maret 2020.Kita keluar rumah harus menggunakan masker dan mengikuti protokol kesehatan.
Kita tidak bisa bepergian jauh, tidak bisa berlebaran dengan sanak saudara. Semua dilakukan secara virtual kalau ingin bertemu dengan keluarga jauh. Karena jaman digital merek hp sudah modern/cangkih. Orang yang gaptek harus bisa menggunakan hp secara daring.
lalu mendengarkan kultum dari Guru Agama
Sekolah sepi tidak ada penghuninya
Guru di rumah mengerjakan adm
Untuk membuat E-Rapot harus masuk
Sekolah dan Universitas diliburkan belajar harus secara daring (PJJ). Akhirnya di sekolah sunyi sepi seperti di kuburan. Yang ada di sekolah adalah guru-guru piket. Tugas guru-guru tambah menumpuk tidak kunjung selesai.
Murid-murid bisa mengikuti lomba
menggambar dan mewarnai
Kasihan murid-muridku kelas rendah yaitu murid kelas 1 2 3 Sd. Ada yang belum bisa membaca, kalau menulis. Rata-rata sudah rapih dan huruf-huruf sangat jelas. Untuk penilaianpun banyak ragamnya.
Kelas kosong yang ada guru lagi piket
Bisa saja yang mengerjakan orang tuanya. Coba bayangkan murid kelas 1 Sd yang belum bisa membaca.Diharuskan mengerjakan tugas-tugas dari guru secara daring (PJJ). Tetapi jangan khawatir guru mempunyai tehnik penilaian yang sangat objektif.
Tidak akan salah memberi nilai. Terutama di dalam rapot ada penilaian khusus. Contoh dalam tugas menmengirim sebuah video. Sudah kelihatan sangat jelas. Apakah anak yang mengerjakan /orang tua yang mendabing???
dan mengolah nilai untuk E-Rapot
Mudah-mudahan waktu dekat PTM segera terlaksana. Walaupun mengajar hanya 5-6 murid dalam satu sesi (1-2 jam /hari) . Tidak masalah yang terpenting anak-anak ada kegiatan.Jangan
sampai anak-anak yang biasa bangun pagi.
ke website Kemendikbud
Malas untuk bangun pagi, mandi dan sarapan pagi. Biasanya suka sholat dan mengaji baik di rumah /di mesjid jadi malas. Lebih suka main game. Tidak tahu bantuan kuota belajar tepat sasaran /tidak???
Semoga tulisanku ini bisa mengispirasi untuk anak -anak dan orang tuanya. Walaupun suasana pandemi covid. 19. Kita tetap disiplin dalam segala hal. Semoga Allah Subhanawataala melindungi kita dari pandemi covid. 19, Aamiin Ya Robalalamin.
Tags:
Tulisan Sobat Lage
Suara hati...keren ....
BalasHapusMantap bu
BalasHapusYa, Master2 ...Betul sekali hati emak sangat sedih melihat pendidikan di Indonesia semakin menurun. Trimks atas motivasinya mantap 🙏👍👍👍👍👍
BalasHapusRindu suasana seperti dulu.....
BalasHapusAamiin.
BalasHapus